Dukung Ketahanan Pangan, Mahasiswa KKN-T’35 UTM Adakan Penyuluhan Budidaya Tanaman Hidroponik dan Ikut Andil dalam Pembagian Pupuk Cair Organik
Pasanggar- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) kelompok 35 dari Universitas Trunojoyo Madura melakukan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan budidaya tanaman hidroponik yang diikuti oleh perwakilan kelompok tani sebanyak 14 lembaga pada Senin (17/07/2023).
Kegiatan tersebut diawali dengan pembukaan oleh Bapak Romli, S.EI selaku Kepala Desa Pasanggar, dan dilanjutkan sambutan oleh Perwakilan Dinas Pertanian Kecamatan Pegantenan. Penyuluhan hidroponik ini merupakan salah satu bentuk pengenalan inovasi dibidang pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan terutama dibidang holtikultura. Hal ini juga sejalan dengan misi dari Pemerintahan Desa Pasanggar yang berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pengembangan sumber daya manusia (SDM) terutama di bidang pertanian dengan pemberdayaan kelompok tani.
Pada acara inti mahasiswa KKN-T’35 UTM melakukan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan dengan menjelaskan teori yang disajikan melalui poster dan power point terkait pengenalan hidroponik, jenis-jenis hidroponik dan instalasinya, kelebihan dan kekurangan budidaya hidroponik, jenis-jenis tanaman yang dibudidayakan, dan melakukan kegiatan praktik secara langsung melalui demontrasi. Kegiatan demontrasi ini meliputi peragaan alat dan bahan instalasi hidroponik jenis Nutrient Film Technique (NFT) tipe duduk, peragaan proses pembenihan tanaman sayur bersertifikat seperti sawi, selada, dan kangkung , peragaan proses penyemaian bibit sawi pak coy dan kangkung, proses penanaman tanaman pada instalasi hidroponik NFT, dan pengaturan nutrisi AB mix serta pengaturan pH.
Di akhir kegiatan, terdapat sesi tanya jawab dan konsultasi yang dilakukan oleh kelompok tani dan mahasiswa. Bapak Romli, S.EI selaku Kepala Desa Pasanggar memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan penyuluhan hidroponik, karena hal tersebut dibutuhkan dalam menunjang pemberdayaan kelompok tani yang mana kelompok tani diharuskan untuk mandiri dan mampu berinovasi dalam mengembangkan potensi pertanian di Desa Pasanggar.
Selain itu, perwakilan Dinas Pertanian Kecamatan Pegantenan mengatakan bahwa melalui kegiatan pemberdayaan kelompok tani tersebut diharapkan kelompok tani sebagai model pengembangan pertanian mampu meningkatkan ketahanan pangan melalui pemanfaatan inovasi teknologi tepat guna seperti hidroponik jenis NFT. Melalui kegiatan tersebut kelompok tani diharapkan mampu memahami dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan tersebut melalui penanaman mandiri tanaman sayuran yang sehat tanpa pestisida dan aman dikonsumsi melalui budidaya hidroponik.